JAYAPURA-NUSANTARAPOST.ID-Kodam XVII Cenderawasih memastikan telah menemukan helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA 5138 milik penerbad TNI AD yang hilang kontak sejak bulan Juni 2019 lalu.
Berdasarkan realese yang dikeluarkan oleh pendam XVII cenderawasih, Pangdam XVII cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab Bersama bupati kabupaten pegunungan bintang, Constan Oktemka dan danrem 172/PWY Kolonel Inf Binsar Panjaitan melakukan pencarian menggunakan helicopter milik demonim air, dimana terlihat puing puing helicopter MI 17 di salah satu tebing di pegunungan mandala, distrik oksop, kabupaten pegunungan bintang.
“Betul, tadi saya melihat langsung lokasi puing dari ketinggian 12.500 feet”, kata Pangdam. “Selanjutnya kita akan fokus untuk melakukan kegiatan evakuasi terhadap korban. Evakuasi harus dipersiapkan dengan matang mengingat lokasi puing berada di tebing dengan sudut hampir 90°”
Pangdam XVII Cenderawasih juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati dan masyarakat Pegunungan Bintang serta unsur TNI – Polri atas partisipasinya sebagai pemberi informasi dan penunjuk jalan dan memberikan dukungan sehingga Heli yang jatuh telah ditemukan saat ini.
“Mengingat lokasi tersebut masih dianggap sakral oleh masyarakat, kami juga mohon ijin dan restu kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Distrik Oksop untuk mendukung kami dalam misi kemanusiaan, karena tentunya dalam waktu dekat kami akan melakukan kegiatan evakuasi bagi para prajurit kami yang gugur dan menjadi korban dalam kecelakaan heli tersebut”, tambah Mayjen TNI Herman saat bertemu dengan aparat Pemda dan tokoh masyarakat di aula Koramil Oksibil sesaat setelah mendarat kembali di Bandara Oksibil.
Helikopter MI 17 Penerbad No Reg HA 5138 dinyatakan hilang sejak tanggal 28 Juni 2019. Heli dinyatakan lost contact ketika terbang dari Oksibil menuju Jayapura sesaat setelah melaksanakan dropping logistik bagi pos TNI yang berada di Kabupaten Pegunungan Bintang. Heli mengangkut 7 orang crew Penerbad dan 5 orang prajurit Satgas Yonif 725/Wrg. Dari pengamatan udara terhadap puing-puing pesawat kuat dugaan bahwa heli tersebut menabrak dinding tebing saat cuaca berkabut tebal. (redaksi)