JAYAPURA-NUSANTARAPOST.ID-Dengan Tema ‘’Mensejahterakan Masyarakat Papua Dalam Bingkai NKRI’’ Kepolisian Daerah (Polda) Papua menggelar Fokus Group Discussion yang menghadirkan Tokoh Pemuda, Agama dan Para Akademisi.
Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw mengatakan Ada beberapa tujuan yang diharapkan bisa tercapai,dengan cara harus berinovatif dan melakukan terobosan, dan menjadikan Papua sejahtera dalam Semboyan Bhineka Tunggal Ika.
‘’Orang Asli Papua mempunyai potensi Anak-anak muda yang berbakat di bidang olahraga, Orang Asli Papua memiliki potensi di bidang Ekonomi, Orang Asli Papua memilik potensi di bidang SDM melalui program perekrutan bersama BUMN 2019 untuk putra putri terbaik Papua dan Papua Barat. Afirmasi pada penerimaan prajurit TNI untuk OAP 70% dan Non OAP 30% dan Kebijakan Kapolri merekrut OAP dalam program Bintara Noken,’’ Kata Kapolda Papua, Rabu 29 Juli 2020 di salah satu hotel di Kota Jayapura.
Ditambahkan Kapolda, Pemerintah Pusat di Masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, sangat memperdulikan Provinsi Papua buktinya Presiden Jokowi sering mengunjungi Tanah Papua, baik di Provinsi Papua maupun Provinsi Рapua Barat, bahkan sampai ke tempat – tempat terpencil seperti Nduga, Asmat atau Arfak.
Sedangkan Dana Otsus dari tahun 2002 untuk Provinsi Papua dan Papua Barat sebesar Rp.126,99 triliun namun kondisi kesejahteraan di Provinsi Papua masih rendah yang di tunjukkan dari rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua terhadap Provinsi di Indonesia yang urutan 34 dari 34 Provinsi dan Kabupaten IPM terendah yaitu Kabupaten Nduga, Kabupaten Puncak dan Kabupaten Pegunungan Bintang.
‘’Ada banyak sumber daya di Papua, SDM kenapa tidak terpenuhi, konsepsinya konsepsi Jakarta, beda dengan alam kita, yang kedua keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan pemerintahan. Kaum muda Papua sekarang sedang bangkit, mereka butuh pendamping maupun tuntunan dari kita orang tua dalam menuangkan daya pikir nya itu untuk kita kerjakan bersama,’’ Ujar Kapolda.
‘’Menurut saya keterlibatan anak-anak Papua sangat penting contohnya Spirit of Papua yang sangat penting untuk menunjang pembangunan di Papua yang lebih maju, harus melakukan evaluasi dan transparansi mengenai dana otsus jilid I sehingga mendapatkan masukan dan ada perubahan untuk dana otsus jilid II,’’ Tambahnya.
Sementara Asisten II Bidang Kesra Setda Provinsi Papua DR. Drs. Muhammad Musaad, M.Si, mengatakan bahwa kita tahu bersama Covid-19 ini sudah menjadi pandemi Dunia.
‘’Kebijakan pemerintah adalah melakukan kebijakan dalam penanganan Covid-19 yaitu melakukan formulasi recofusing dan realokasi dengan penyesuaian pendapatan dan belanja di bidang kesehatan harus tersedia. Anggaran Recofusing di Provinsi sebesar 312 Miliyar dan Kabupaten/Kota 1.2 Triliun jadi total belanja Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebesar 1.60 Triliun,’’ katanya.
Sedangkan Maksud dan tujuan Focus Grup Discussion dengan tema “Mensejahterakan Masyarakat Papua dalam Bingkai NKRI” yaitu untuk saling bertukar pikiran, memberi saran dan masukan serta menginformasikan mengenai problematika permasalahan yang ada di Papua bersama Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Pengusaha muda Papua dan Pemerintah. (redaksi)