KEEROM-NUSANTARAPOST.ID-Setelah Pasangan calon Bupati dan wakil Kabupaten Keerom, Muh Markum-Malensius Musui melaksanakan Kampanye terbatas di empat titik wilayah Distrik Arso 6, Kabupaten Keerom Provinsi Papua, pada Sabtu (26/05/2020).
Kali ini, pasangan MAMA yang didukung Delapan Partai Politik tersebut melaksanakan kampanye terbatas di Kampung Yaturaharja, Distrik Arso Barat, Kabupaten Keerom, Senin 28 September 2020.
Kedatangan pasangan MAMA bersama tim Koalisi partai politik disambut meriah oleh masyarakat, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah diatur oleh PKPU, yakni menjaga jarak dan menggunakan masker.
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas doa Bapak Ibu Sekalian, dan para Alim ulama yang telah mendoaakan dari pertama hingga hari ini, mulai dari pendaftaran hingga penetapan calon, Berkat doa semuanya saya mendapatkan nomor urut 1 lagi,’’ ungkap calon Bupati Muh Markum dihadapan masyarakat .
Markum meyakini, pada Pilkada Tahun 2020 ini Dia Bersama Malensius Musui Bisa memperoleh 80 Persen suara di Kampung Yaturaharja. “Keyakinan saya di kampung Yaturaharja ini bisa mendapat 80 persen suara karena pada pilkada 2010 dan 2015 saya menang disini,’’ tuturnya.
Calon Petahana ini juga berharap kepada penyelenggara Pemilu yaitu KPU dan Bawaslu, agar harus tegas dan transparan dalam proses Pilkada serentak di Kabupaten Keerom, karena kita ketahui Bersama terdapat dua kontestan pilkada Keerom yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Saya berharap sebagai Wasit yaitu KPU dan Bawaslu, harus transparan dan tidak pilih kasih, orang kami MAMA sudah ikuti Aturan tentang protocol kesehatan dalam berkampanye, untuk itu pasangan calon yang lain harus juga mengikuti aturan yang ada, apalagi mereka ketika di test swab positif covid-19, sehingga ini benar benar harus di pantau agar tidak terjadi klaster baru ketika melakukan Kampanye,’’ ujarnya.
Lanjut Markum, Program pertama yang akan dilanjutkan jika kembali terpilih adalah infrastruktur jalan. ‘’Dari infrastuktur jalan Rasa rasanya saya masih kurang puas kerana adanya corona, untuk itu kami akan bangun kembali dari suakarsa sampai arso 10 menggunakan bahan beton yang kualitasnya sama dengan landasan pacu bandara Evron,’’ ucapnya.
kedua yaitu masalah pertanian, memang dalam situasi Covid-19 ini banyak petani yang gagal panen bahkan pendapatan mereka anjlok.
“dalam situasi covid ini Harga dan daya serapnya sangat anjlok, makanya petani semuanya mengeluh, saya sadar dan paham, kerana masalah pertanian sebagai penyangga untuk Kota dan Kabupaten Jayapura, tingkat penyerapannya sangat rendah dan tidak lewat dari 40 persen bahkan tidak laku,’’ tukasnya.
Sementara itu, calon wakil Wakil Bupati Malensius Musui, menyampaikan bahwa dirinya yang merupakan kelahiran Wambi dan kini berusia 48 tahun bukan hal orang baru di Kabupaten Keerom. Saya orang asli Keerom. Saya satu-satunya orang Keerom yang maju mendampingi pak Markum untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Keerom. Saya dengan Pak Markum ini adalah MUJAIR (Muka Jawa Irian,” ujarnya.
Untuk itu, Malen mengajak seluruh masyarakat yang mendiami di Kabupaten Keerom untuk memilih calon yang tahu karekteristrik daerah. “Yang mengetahui itu adalah orang asli daerah, bukan orang dari luar, maka daari itu hanya kami berdua anak asli keerom yang mengerti hal itu bukan orang dari luar,” tegasnya.
“Apa yang masyarakat mau dan rasakan kita tau, bukan tamu dari luar yang memahami hal itu, tidak ada orang lain yang mau bangun orang lainnya punya rumah kalau bukan pemilik rumah itu sendiri, dan ini harus di catat. Jangan takut takut untuk memilih kami karena kami merupakan anak asli keerom yang tahu keingin masyarakat keerom,” pungkasnya. (redaksi)