JAYAPURA-NUSANTARAPOST.ID-Ketua Dewan Pimpinan Daerah Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua, Ali Kabiay menghimbau kepada generasi muda dan seluruh masyarakat Papua agar tidak terprovokasi dengan ajakan turut serta dalam petisi tolak Otsus jilih dua.
Hal tersebut dikatakan Ali Kabiay kepada wartawan ketika memberikan keterangan pers di kota jayapura, Rabu 30 September.
‘’Saya ingin sampaikan bahwa Otsus tidak akan pernah berakhir, yang berakhir adalah dana alokasi umum dari anggaran pendapatan belanja daerah, Otsus merupakan produk undang- undang. ini yang harus menjadi perhatian seluruh generasi muda dan masyarakat di papua agar bisa menjadi perhatian kita Bersama, bahwa pemerintah skarang sedang gencar gencarnya membangun dari indonesaia bagian timur dan papua menjadi salah satu provinsi yang diusulkan oleh presiden Jokowi untuk dipercepat proses pembangunan agar papua bisa maju setara dengan daerah lain di Indonesia,’’Kata Ali.
Seharusnya kata Ali Kabiay, generasi muda patut berbangga karena pemerintah pusat memberikan perhatian khusus kepada Provinsi Papua dengan memberikan Otsus.
‘’ini harus menjadi kebanggaan kita sebagai generasi muda papua, bahwa kita merupakan anak emas didalam negara kesatuan Republik Indonesia, hal ini yang harus menjadi motivasi untuk kita sebagai generasi muda papua untuk turut serta mendukung segala program pemerintah untuk kemajuan seluruh masyarakat di tanah papua,’’Tuturnya.
Ia menjelaskan, sebagai anak asli Papua otsus terdapat sisi baik dan buruknya, tetapi jika ada yang bilang otsus gagal itu pemehaman yang salah.
‘’Saya secara pribadi dan keluarga melihat otsus ini ada sisi baiknya ada sisi buruknya juga, kalo ada yang bilang otsus gagal ini suatu pemahaman yang salah, sebab otsus ini tidak gagal, karena kalau kita bilang gagal berarti yang gagal ini adalah pemimpin-pemimpin kita sendiri, kita tahu sejak otsus berjalan sejak 2001 hingga sekarang yang memimpin di papua semua adalah orang asli Papua, Gubernur, Walikota dan Bupati se-Kabupaten di Papua,’’Ungkapnya.
Tak hanya itu, hampir seluruh anak asli Papua saat ini menjabat sebagai kepala dinas.’’ Hampir semua kepala dinas 90 persen di isi oleh orang asli papua, jadi kalau ada yang mengatakan bahwa otsus gagal berarti secara bersamaan dia mengatakan masyarakat juga gagal, dan ternyata otsus ini ada keberhasilannya contohnya anak anak papua disekolahkan keluar negeri, yaitu Cina, Amerika, Inggris, Australia dan Selandia Baru serta negara negara lainnya,’’ Jelasnya.
Ditegaskan kembali bahwa otsus sendiri telah ditetapkan menjadi Produk undang undang dan tidak akan pernah berakhir, yang akan berakhir adalah Dana Alokasi Umum Atau DAU yang nantinya akan dievaluasi oleh pemerintah. (redaksi)