JAYAPURA-NUSANTARAPOST.ID-Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw mengatakan dalam pekan ini akan segera dilakukan Otopsi Jenazah Pdt. Yeremia Zanambani guna mengungkap pelaku penembakan.
‘’jenazah Pendeta Yeremia ZanamBani dalam minggu ini akan dilakukan otopsi, jadi mudah-mudahan dalam minggu ini apabila cuaca baik kita akan laksanakan otopsi dan juga kita perlu kerjasama dengan pemerintah daerah yaitu Bupati dan semua elemen Tokoh Masyarakat yang ada di kabupaten Intan Jaya untuk membantu proses ini,’’ Kata Kapolda Papua kepada wartawan di Mapolda Papua, Senin 2 November.
Sementara itu Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab mengatakan jika pihaknya juga telah menurunkan tim investigasi untuk mengungkap kasus meninggalnya Pendeta Yeremia Zanambani 19 September lalu.
‘’Saya sudah menurunkan Tim investigasi bersama Kapolda juga menurunkan Tim di mana Tim yang turun dari TNI adalah Danrem, Asintel dan Pomdam yang turun langsung Bersama Dandim di lapangan, ada juga Wakapolda, Irwasda, Dirkrimum dan Kapolres, di mana semuanya didukung oleh Bupati sehingga kami bekerja secara maksimal,’’ Kata Pangdam.
Pangdam juga menegaskan jika ada indikasi yang melibatkan Oknum Anggota TNI dalam kasus meninggalnya pendeta Yeremia Zanambani maka dipastikan akan di proses hukum.
‘’kemudian hasil yang sudah didapat oleh Tim Gabungan Pencari Fakta, kami dari TNI dan kepolisian juga ada masukan di berikan oleh Komnas Ham semuanya kita Percayakan kepada Tim penyidik umum di kepolisian, sehingga ketika ada hal hal yang indikasi dilakukan misalnya pada kami TNI, maka akan kami tindak tegas dan diproses hukum,’’ Tegas Pangdam.
Pangdam mengajak kepada saudara saudara yaitu Kelompok Kriminal Sipil Bersejata (KKSB) di Intan Jaya agar bisa kembali ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia guna menciptakan rasa aman dan damai di daerah.
‘’terhadap kejadian yang ada dan terjadi di Intan Jaya yang menewaskan pendeta Yeremia Zanambani, kami di lapangan juga ada korban dari TNI sehingga kami mengharapkan Saudara Saudara saya yang berbeda pendapat supaya kembali menata diri lagi bersatu dengan pemerintah daerah untuk membangun daerah itu sendiri dan hidup Bersama sama dengan aman dan damai,’’ Beber Pangdam. (redaksi)