JAYAPURA-NUSANTARAPOST.ID-Badan Pusat Statistik (BPS) Papua melaporkan dari total 2.449.145 penduduk usia kerja di wilayah setempat, sebanyak 229.617 orang atau 9,38 persen yang terdampak pandemi Covid-19 selama periode Februari hingga Agustus 2020.
Dari angka tersebut, 2.529 orang di antaranya menjadi pengangguran, 1.935 orang menjadi bukan angkatan kerja, dan 8.559 orang sementara tidak bekerja. Sedangkan 216.594 orang mengalami pengurangan jam kerja.
Kepala BPS Papua, Adriana Robaha menerangkan, dilihat dari jenis kelaminnya, penduduk laki-laki lebih banyak yang merasakan dampak pandemi Covid-19 terhadap status ketenagakerjaannya dibandingkan perempuan.
“Dampak Covid-19 juga lebih banyak dirasakan penduduk yang bertempat tinggal di wilayah perkotaan daripada perdesaan,” ujar Adriana.
Sementara berdasarkan distribusi kelompok umur, lanjutnya, sekitar 83,1 persen penduduk usia kerja yang merasakan dampak Covid-19 pada semua komponen, berada pada kelompok usia dewasa yakni 25-59 tahun.
“Untuk usia 15-24 tahun yang merasakan dampak Covid-19 sebanyak 18.566 orang. Sedangkan usia dewasa 25-59 tahun yakni 190.827 orang. Khusus lansia 60 tahun keatas sebanyak 20.224 orang,” jelasnya.
Adriana menyebutkan, secara umum Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Papua pada Agustus 2020 sebesar 4,28 persen, lebih rendah dari TPT Indonesia yang berada di angka 7,07 persen.
“Tetapi TPT Provinsi Papua Agustus 2020 ini meningkat jika dibandingkan kondisi Agustus 2019, peningkatan yang terjadi sebesar 0,77 persen,” tambahnya.
Ia pun menyatakan, jika dibandingkan dari tahun ke tahun sejak 2018, TPT Provinsi Papua menunjukkan kecenderungan naik. Peningkatan TPT terjadi baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan.
“Peningkatan TPT yang lebih besar terjadi di perkotaan yaitu sekitar 2,69 persen, sedangkan peningkatan TPT di wilayah perdesaan sekitar 0,79 persen,” imbuhnya. (redaksi)