Penyebaran Covid-19 di Timika Semakin Meluas, Kongres Sinode KINGMI XI Ditunda

BERITA UTAMA391 Dilihat

JAYAPURA-NUSANTARAPOST.ID-Panitia Kongres ke-XI Sinode KINGMI Se Tanah Papua memutuskan untuk menunda pelaksanaan Kongres XI KINGMI yang dijadwalkan berlangsung pada 26-29 Juli 2021 mendatang, karena kasus penyebaran covid-19 di Kabupaten Mimika terus naik.

Keputusan tersebut diambil setelah panitia Kongres XI KINGMI melakukan rapat Bersama Bupati Mimika, Eltinus Omaleng di Timika, Rabu 21 juli 2021. Dikatakan Kongres XI KINGMI bisa saja dilaksanakan sewaktu waktu jika jumlah pasien Covid-19 di Papua Khususnya Timika menurun.

“Kongres XI KINGMI ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan, penyebabnya bukan karena panitia tidak mau melaksanakan namun karena meningkatnya kasus Covid-19 di Mimika bahkan di Tanah Papua,’’Kata Bupati Wandik.

Dikatakan, Panitia telah menyiapkan persiapan secara lengkap, hanya saja, karena pandemic covid-19, membuat pihaknya terpaksa harus menunda hingga batas waktu yang belum ditentukan, sebab jika kasus Covid-19 menurun, maka Kongres bisa kembali di gelar sewaktu-waktu.

‘’Persiapan sudah lengkap tinggal pelaksanaan namun karena adanya covid maka kita tunda sampai batas waktu tidak ditentukan, karena bisa saja dilakukan kapan saja. Kalau dalam waktu dekat kasus covid-19 menurun kita tinggal laksanakan, jadi semua panitia dan peserta kongres agar selalu siap jika sewaktu-waktu dipanggil untuk menggelar kongres,’’ jelasnya.

Sementara itu Bupati Mimika Eltinus Omaleng menyebutkan, Kabupaten Mimika masuk zona merah penyebaran covid-19. ‘’Mimika ini bukan zona hijau atau kuning tetapi zona merah, sehingga kegiatan Kongres KINGMI kita tunda dulu sampai kasus covid-19 ini turun,’’ ungkapnya.

Kondisi rumah sakit di Timika, kata Bupati Omaleng sudah penuh pasien covid-19, obat-obatan berkurang, tabung oksigen juga terbatas, sehingga kegiatan yang melibatkan orang banyak ditunda, agar penyebaran virus tidak meluas.

Data dari Satgas Covid-19 Provinsi Papua, Kabupaten Mimika merupakan kabupaten terbanyak kedua di Papua memiliki kasus covid-19, setelah Kota Jayapura.

Hingga 17 Juli 2021 tercacat kasus komulatif di Timika 7829 kasus, pasien dirawat 806, sembuh 6935 dan meninggal dunia 88 orang. “Kita terus berdoa dan memohon pada Tuhan agar pandemic ini segera berlalu dan kehidupan bisa normal kembali,” tutup Wandik. (redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *