TIMIKI-NUSANTARAPOST.ID-Bupati Timika Eltinus Omaleng mengatakan Negeri amungsa salah satu daerah yang menjadi sejarah penyebaran Gereja Kingmi di Tanah papua, kini menjadi menjadi tuan rumah kegiatan akbar Konfrensi Gereja Kingmi ke-XI di Tanah Papua, yang tentunya dari Negeri Amungsa, akan lahir program-program terbaik untuk Pelayanan Gereja Kemah Injil di Tanah papua lima tahun ke depan, sesuai dengan tema berubah menjadi lebih kuat. demikian hal tersebut disampaikannya, saat ucapan selamat datang bagi peserta konfrensi dan tamu undangan, saat pembukaan Konfrensi Gereja kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua ke-XI tahun 2021,di T Km-32,Timika, senin,1 November.
Sekadar diketahui, Konfrensi Kingmi ke -XI resmi dibuka oleh Gubernur Papua Lukas Enembe,dihadiri oleh ketua sinode GKI di Tanah Papua Pdt,Andrikus Mofu,Presiden GIDI Dorman wandikbo,serta Direktur Urusan agama Kristen kementerian agama Republik Indonesia Jannus Pangaribuan,dan ribuan peserta Konfremsi dri berbagai daerah di Tanah Papua.
“dalam sejarah perjalanan pekabaran Gereja kemah Injil di Tanah papua,1938,dimana Misionaris menggunakan kapal layar, lalu mereka menginjak kaki di negeri amungsa disini dengan membawa tongkat,lalu dia ke ke paniai,kemudian ke Puncak,putar kembali sampai negeri amungsa,dan tongkat itu hasilnya mereka telah membawa terang bagi kita, dan terang itu sudah ada hasil hari ini, makanya kami bisa ada dalam gedung megah dan besar ini,”ujar Eltinus Omaleng.
Lanjut Eltinus, situasi politik saat ini,membuat sampai Gereja Kingmi biasanya diidentikan dengan politik Papua merdeka,padahal orang tidak sadar bahwa yang diperjuangkan oleh gereja kingmi selama ini ingin memperjuangkan berbagai persoalan yang menimpa umatnya,yaitu ingin merdeka dari Kegelapan,merdeka dari kemiskinan,kebodohan,keterbelakangan.
“merdeka dalam tubuh kita,keluar dari kegelapan,ingin menjadi terang,dan harus diingat bahwa kami ada saat ini karena gereja,baru emerintah masuk, jadi semua orang jangan pikiran dengan negatif soal gereja ini,”tegasnya.
Omaleng mengatakan, Konfrensi sinode ke XI ini,Selain menjadi wadah dalam melihat kinerja pelayanan,juga akan menghasilkan program-program kerja yang berguna bagi pelayanan Kingmi setanah papua,sesuai dengan tema, berubah menjadi yang lebih kuat.Katanya,konfrensi Sinode Kingmi di tanah papua ini, adalah sidang tertinggi dari gereja Kingmi setanah Papua dilaksankaan lima tahun sekali, kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak bagi jemaat Gereja kingmi di Tanah Papua, namun menjadi kebangkitan bagi seluruh masyarakat tanah Papua,guna mendukung kesejahtaran dan kedamaian,kemandirian bagi masyarakat Papua.
“kita mau gereja Kingmi di tanah Papua,menunjukan ciri khas pelayanan yan tulus,gereja pembawa damai menjadi teladan dan berdiri didepan,sebagai panutan dan contoh bagi jemaat yang lain,gereja kingmi siap memjadi mitra pemerintah membangun masyarakat papua yang kita cintai ini,”harapnya.
“saya juga berharap moment ini menjadi kebangkitan pemuda dan pemudi,emat kingmi setanah papua untuk mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan ini,genersi muda harus merasa memiliki dan puya peran penting ke depan,untuk memajukan gereja dan masa depan tanah papua yang kita cintai,”ujarnya.
Acara pembukaan konfrensi kemarin juga diawali dengan acara adat bakar batu, para peserta diberikan makan dahulu,dilanjutkan dengan seremoni dan ibadah pembukaan dan sesuai dengan jadwal,pelaksanaan konfremsi akan dilaksanakan mulai selasa,2 november hari ini.(humas)