JAYAPURA-NUSANTARAPOST.ID-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Puncak melakukan rapat evaluasi dengan manajemen PT.Aviasi Puncak Papua (APP), yaitu Badan usaha Milik daerah (BUMD) yang dibentuk oleh Pemkab Puncak, yang bergerak dibidang penerbangan udara, rapat evaluasi tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Puncak Willem Wandik,SE.M.Si, dihadiri oleh Direktur PT. Aviasi Puncak Papua (APP), Samuel Resoeboen, dan sejumlah pimpinan OPD dan para stafnya kedua BUMD tersebut, di Hotel horizon Kotaraja, Kamis, 2 September.
Untuk diketahui, sejak memimpin Kabupaten Puncak, 2013, Bupati Puncak Willem Wandik, sudah membentuk dua badan usaha Milik daerah (BUMD) perusahan pertama adalah PT.Puncak Papua Mandiri, yang selama ini bergerak dibidang usaha daerah pengelolaan jual beli bahan makanan dan bangunan maupun jual beli sayur mayur dan buah-buahan asal Kabupaten Puncak, sementara untuk perusahan daerah satunya adalah PT.Aviasi Puncak Papua (APP), yang bergerak dibidang penerbangan.
Bupati Puncak Papua Willem Wandik mengatakan tujuan dibentuk BUMD ini, untuk mendorong pendapatan asli daerah (PAD) serta ada juga misi social bagi masyarakat Puncak, sehingga untuk mengetahui sejauh mana capaian hasil, maupun kendala yang dihadapi oleh dua BUMD ini, maka dilakukanlah rapat evaluasi, untuk menerima masukan maupun dicari solusi untuk menangai masalah yang dihadapi oleh BUMD ini, dengan harapan BUMD ini ke depan, pengelolaannya lebh baik dan mampu memberikan kontribusi positif bagi pemerintah daerah Kabupaten Puncak.
“Dalam rapat evalusi ini banyak hal yang kami bicarakan, ada masukan kepada Pemerintah daerah, kita akan membawa perusahan ini ke depan seperti apa, serta bagaimana prospek ke depan, kami memiliki satu tekad agar perusahan ini tetap berkembang,”ungkapnya.
“Apalagi saya lihat dari struktur dan manejemen administrasi, sudah sangat luar biasa, karena ada orang-orang hebat dan professional dibidangnya, artinya kami tidak asal main beli pesawat saja, tapi manejemen pengelolaannya juga cukup bagus,”tukasnya.
Disinggung soal Wacana penambahan pesawat, Bupati mengatakan memang dilihat dari potensi, memang ada kerinduan juga untuk mendatangkan pesawat yang lebih besar, hanya saja pemerintah mengevalusi terlebih dahulu, apakah dengan asset yang ada ini, bisa membawa keuntungan, selain itu sisi anggaran juga diperhitungkan, jika memang ada keuntungan bagi pemerintah daerah, maka tidak menutup kemungkinan, penambahan pesawat bisa saja dilakukan.
“Kami mau dapat informasi, apakah prospek mengutungkan dari pengelolaan pesawat ini atau tidak, jika ada hasil, maka kami pasti ada langkah untuk menambah asset bagi APP, dan Hasil hari ini akan disampaikan dalam RUP, apakah layak untuk Pengadaan pesawat lagi, itu nanti dipikirkan oleh menejemn APP,,”tukas Bupati.
Sementara itu Direktur utama PT.Aviasi Puncak Papua Samuel Resoeboen mengatakan sejak kehadiran APP memang belum maskimal dalam memberikan kontribusi PAD, untuk tahun ini, pihaknya sudah menyetor sekitar Rp.3 Miliar terhadap kas daearah, ini disebabkan karena mengelola perusahan penerbangan, memang membutuhkan proses serta ada sejumlah masalah yang cukup kompleks.
“Untuk PAD memang belum maksimal,hasil evaluasi hari ini, kami akan menyusun kembali rencana dan strategi ke depan, sehingga dapat memproleh pendapatan yang meningkat dari tahun ke tahun,untuk daerah Puncak,”terangnya.
Lanjut Samuel, saat ini APP mengelola tiga pesawat jenis grand caravan,ada dua pesawat milik pemkab Puncak,sementara satu pesawat masih dalam tahap sewa beli,sehingga setiap APP masih menyetor kepada perusahan pemiliknya,dan dalam pengelolaan perusahan ini,dirinya mengakui bahwa persaingan memang begitu ketat,sebab saat ini banyak perusahan penerbangan yang bergerak di wilayah Pegunungan Tengah Papua.
“kami juga sudah melatih anak-anak asli daerah,yang kelak akan melanjutkan pengelolaan manejemen APP, ada empat pilot anak asli, dan satu orang yang cukup professional dibidang keuangan, kita berharap dengan orang-orang professional ini,perusahan APP ke depan lebih berkembang,”tambahnya.(Diskominfo Puncak)