DOGIYAI-NUSANTARAPOST.ID-Rahim seorang ibu merupakan sorga bagi generasi masa depan penerus Papua saat ini, sehingga ibu-ibu pantas dihargai dan dihormati, karena melalui ibulah yang mengandung, melahirkan, menyusui, mengasuh, dan mendidik anak-anak, sehingga mereka akan tumbuh menjadi generasi masa depan keluarga, gereja, masa depan suatu bangsa. Demikian hal tersebut disampaikan oleh kader gereja KINGMI di Tanah Papua yang juga selaku Bupati Puncak Papua Willem Wandik,SE.M.Si,di depan sekitar 6 ribu perempuan KINGMI se-Tanah Papua dan Papua Barat yang menghadiri acara Ret Reat departemen Pelayanan Perempuan Gereja Kemah Injil (kingmi) di Tanah Papua yang dilaksanakan di Jemaat Kingmi Golgota,Klasis Kamuu Timur, Kabupaten Dogiyai,Selasa 18 Oktober 2022.
“Secara manusia kita tidak bisa ukur rahim seorang ibu Papua,rahim seorang ibu itu merupakan ciptaan Tuhan yang mulia,sorga bagi generasi masa depan Papua,”ungkapnya,Bupati Puncak Papua Willem Wandik,SE.M.Si.
Willem Wandik berpesan, melalui Ret reat ini, semua perempuan yang tergabung perkawan (perkumpulan kaum wanita) Kingmi,dari 13 kordinator dan 91 klasis,dibawah biro perempuan,untuk memperdalam pengetahuan Rohani melalui retret,karena perempuan merupakan ujung tombak,dan mampu mewujudkan cita-cita gereja Kingmi, dalam memperluas pelayanan ditengah-tengah jemaat.
“Gereja pertama adalah di tengah keluarga, dan ibu-ibulah yang memiliki peranan penting,anak bisa cerdas tumbuh baik,itu karena peran seorang ibu,bagi saya ibu-ibu KINGMI Kalian luar biasa,”tambahnya.
Untuk diketahui,ibadah pembukaan ret Reat tersebut, dibuka oleh Ketua Sinode Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua, Pdt. Tilas Mom, S. Th,yang sekaligus membawakan sambutan, yang terambil dari Roma 12.1-8 di bawah tema utama “Berubah Untuk Menjadi Kuat”, dirinya melihat bahwa dalam perjalanan pelayanan gereja KINGMI di Tanah Papua,ibu atau perempuan Kingmi memegang peranan yang sangat penging,itu terbukti dengan pelayanan-pelayanan di tingkat jemaat lebih banyak dikuasi oleh perempuan.
“Laki-laki pegang jabatan dan meninggalkan tempat tugas,pelayanan ditengah jemaat,akhirnya ibu-ibu yang setia dalam pelayanan,saya sangat salut untuk mereka,untuk itu saya ajak perempuan yang sekolah teologia,kesempatan seperti ini,manfaatkan,terlibat dalam kegiatan,menambah pengetahuan,masa depan gereja kingmi ada di pundak perempuan Kingmi,”ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Deiyai, Hengky Pigai mengajak para ibu,untuk perlu menyelamatkan generasi penerus Gereja yang ada saat ini dengan menjauhkan mereka dari miras dan sumber-sumber penyakit sosial,miras,narkoba dan seks bebas.
“saya juga mengajak seluruh umat terutama perempuan KINGMI,marilah kita jaga generasi anak-anak masa depan KINGMI,didik mereka dengan baik,agar mereka terhindar dari penyakit soisial masyarakat,masa depan anak-anak KINGMI ditentukan oleh ibu-ibu saat ini,”tambahnyua.
Sedangkan Sambutan dari Bupati Dogiyai diwakili oleh Asisten I Nason Pigai, yang sempat membuat detak kagum para peserta karena dirinya membawakan sambutan menggunakan pakaian tradisonal,hanya mengunakan koteka,sambil memberikan sambutan,dirinya berpesan agar generasi gereja Kingmi untuk tidak melupakan budaya,karena perkembangan zaman membuat generasi muda hampir melupakan budaya,padahal budaya adalah pemberikan Tuhan yang perlu dilestarikan,karena didalamnya terdapat tantanan adat yang mengatur kehidupan ke arah yang lebih baik.
Ketua Panitia pelaksana Ibu.Agustina Pigome,S.Km mengatakan kegiatan restret ini pserta yang hadir adalah sekitar 6 ribu peserta,berasal dari 13 kordinator dan 91 klasis Provinsi Papua dan Papua barat.Katanya,peserta yang hadir awalnya direncanakan hanya 750 peserta, per kordinator hanya mengirim 60 peserta,ternyata dalam kegiatan,jumlah bertambah mencapai 6 ribu peserta.
“dalam kegiatan ini, ada seminar,ada perlombaan,vokal grup,paduan suara,cerdas ceermat alkitab,bada indah alkitab,dan pertandingan volly,peserta sudah mencapai 6 ribu peserta,ini luar biasa,membuktikan bahwa ada semangat,ada kebangkitan dari ibu perempuan Kingmi untuk mengikuti retret ini,mereka ingin sekali terlibat dalam pelayanan,”katanya.(humas Puncak Papua)