Ini Penyebab Kegiatan Fisik Tiga Tahun Terakhir di Kabupaten Puncak Tidak Maksimal

BERITA UTAMA321 Dilihat

ILAGA-NUSANTARAPOST.ID-Bupati Puncak Willem Wandik,SE.M.Si menyampaikan hampir tiga tahun kepemimpinannya periode kedua ini, khusus untuk kegiatan fisik, hampir tidak terlaksana dengan efektif, bahkan sangat minim, hal ini dikarenanakan kondisi secara global yang dialami dunia yaitu virus covid-19 serta kondisi khusus di Kabupaten Puncak yaitu stabilitas keamanan.

“Tidak memukinkan untuk Pembangunan, sehingga sangat minim tiga tahun terakhir, sehingga kami lakukan penyesuaikan kegiatan maupun program, hanya Dinas kesehatan saja yang ada kegiatan fisik hampir 75 persen, besumber dari dana DAK, dinas lain sangat minim,”Ungkap Kader PDIP ini,usai menyerahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD perubahan 2022 Kabupaten Puncak, kepada para pimpinan OPD, di Ilaga,Kamis,20 oktober.

Kata Bupati, kondisi keamanan sangat berpengaruh sekali terhadap pembangunan suatu daerah, padahal selama kepemimpinannya dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin sebagai anak daerah, untuk memajukan daerahnya dari keterbelakangan, ini terbukti dengan berbagai lobi maupun program yang melibatkan seluruh sektor, sayangnya kondisi keamanan yang tidak kondusif membuat pembangunan tidak berjhalan maksimal.

“Kita selama ini urus masalah saja, padahal kalau waktu kita manfaatkan untuk membangun jalan, maka jalan, jembatan, lapangan terbang, ini akan digunakan sampai Tuhan datang, kalau urus yang tidak baik, itu hanya sementara saja, makanya kalau masyarakat mau daerah ini maju, maka semua harus sepakat jaga keamanan, maka daerah ini bisa maju,”tutur Bupati dua periode ini.

Willem Wandik mengatakan selama kepemimpinanya juga dirinya banyak memberikan perhatian untuk mengatasi masalah sosial budaya yang terjadi ditengah masyarakat, misalnyua mengurus pertikaian saudara, bayar persoalan adat, yang menurut adat atau manusia itu hal yang positif baik, namun menurutnya dari sisi agama dari sisi Tuhan, maka dirinya sangat melawan kehendak Tuhan, dan sudah pasti masuk neraka.

“saya urus masalah, orang bicara saya baik, padahal menurut Tuhan, saya ini sudah masuk daftar ke neraka, karena saya tinggal bantu orang urus masalah adat,”tegasnya.

Sehingga bagi Willem Wandik, agar Kabupaten Puncak maju ke depan, maka seluruh komponen masyarakat, bahu-membahu mendukung pemerintah dengan menjaga keamanan, maka pembangunan akan berjalan dengan maksimal, dan pelan tapi pasti Kabupaten Puncak akan keluar dari ketertinggalan, keterbelakangan.

Sementara itu, PLT Sekda Kabupaten Puncak Ir.Darwin Tobing,MM, yang juga selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Puncak mengatakan untuk APBD perubahan 2022,tidak ada perubahan yang signifikan, karena Pemda Puncak  lebih fokus untuk menyikapi penyesuaian kondisi faktual yang terjadi di lapangan, apalagi waktu efektif kerja tinggal dua bulan,misalnya saja untuk mengatasi kenaikan inflasi secara global.

“Terkait dengan atasi inflasi,kami sudah alokasikan anggaran,penyesuian terhadap kegiatan sosial,pemberdayaan ekonomi,agar kemiskinan di masyarakat jangan terlalu curam,”jelasnya.

Sementara itu,dalam laporannya,alumi UNIPA Manokwari ini mengatakan kondisi APBD perubahan 2022,sebagai berikut untuk Lain-lain Pendapatan daerah yang sah diproyeksikan sebesar Rp.50 Miliar atau naik 39 miliard dari APBD Induk 2022,belanja daerah total 1,6 Trilyun,terbagi atas Belanja operasi Rp.980 miliar atau naik sebesar Rp.99 miliar dari APBD Induk 2022,Belanja Modal Rp.363 Miliar naik 5 miliar dari PBD Induk 2022,belanja tak terduga  Rp.24 Miliar turun 2 miliar dari APBD induk 2022.(Diskominfo Kabupaten Puncak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *