Insiden Pesawat Tergelincir di Bandara Ilaga, Ini Kata Bupati Puncak

BERITA UTAMA287 Dilihat

ILAGA-NUSANTARAPOST.ID-Bupati Puncak Willem Wandik, SE., M.Si mengatakan jika kondisi Kabupaten Puncak aman dan damai, maka pembangunan landasan pacu bandara Aminggaru Ilaga, pasti sudah diperpanjang dari kondisi panjang bandara saat ini, sehingga bisa meminimalisir kecelakaan pesawat saat mendarat di landasan. Demikian hal tersebut disampaikannya saat memantau kondisi pesawat cargo milik PT.Revan global air transport yang mengalami kecelakaan keluar dari landasan pacu, di Bandara Aminggaru Ilaga, Kamis 26 oktober.

Saat kunjungan, Bupati Puncak didampingi oleh Kepala Unit Pelaksana Bandara Udara (UPBU) Herman Sujito,melihat secara dekat kondisi pesawat,dimana terlihat roda depan patah,baling-baling bengkok,serta roda kiri bagian belakang pesawat juga rusak.

“Saya prihatin dengan kecelakaan pesawat ini,karena pesawat ini juga berjasa dalam pembangunan di Kabupaten Puncak, sejak Kabupaten ini terbentuk,pesawat ini paling tertua melayani di Kabupaten Puncak,harapan saya pesawat ini bisa diperbaiki dan bisa dioperasikan lagi,harus kembali terbang lagi,”katanya.

Lanjutnya,Bandara Aminggaru Ilaga, sebenarnya dalam perecenaannya sudah harus diperpanjang lagi, landasan pacu pesawat dari  panjang lapangan saat ini,karena bandara aminggaru menjadi bandara yang sudah diperhatikan khusus oleh Pemerintah pusat,Bapak Presiden Joko Widodo serta Menteri Perhubungan, karena bandara Ilaga ini menjadi salah satu urat nadi transportasi satu-satunya di Kabupaten Puncak,namun kondisi Ilaga yang tidak aman,maka pembangunan bandara terhenti karena keamanan, dua tahun terakhir in.

“Kelakuan masyarakat saya di sini,kalau keamanan ini aman,berarti bandara ini sudah diperpanjang karena merupakan program prioritas,kadang-kandag saya tidak mengerti juga dengan kelakuan saya punya masyarakat,jika kondisi aman,maka bandara sudah diperpanjang,kemungkinan akan meminimalisir kecelakaan pesawat,”ungkapnya.

Oleh sebab itu, Bupati berharap agar masyarakat Puncak,bersatu menjaga keamanan,sehingga pembangunan fisik termasuk bandara di Ilaga bisa dilaksanakan, karena urat nadi pembangunan di Ilaga,hanya melalui pesawat udara,dan bandara aminggaru menjadi bandara urat nadi transportasi pesawat dari Luar Ilaga.

“Keberdaaan Bandara ini untuk masyarakat di Puncak,Ada bandara maka perekonomian,pembangunan di Kabupaten ini bisa jalan,makanya bandara ini harus kita jaga sama-sama,bandara ini akan tetap ada sampai Tuhan datang,untuk anak cucu kita,”Tambahnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Bandara udara (UPBU) Herman Sujito mengatakan,susuai dengan rencana Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) direncanakan akan tiba di Ilaga, untuk memeriksa kecelakaan pesawat Kamis,27 oktober,besok.

“Tim dari KNKT hari ini dari Jayapura ke Timika, selanjutnya besok ke Ilaga,nanti merekalah yang akan melakukan penyelidikan dan menyampaikan sebab-sebab kecelakaan pesawat tergelincir,sebab kami hanya bisa menyampaikan secara kasat mata,apa yang kita lihat,”jelasnya.

Herman menjelaskan dalam kecelakaan pesawat ini, tidak ada korban jika, Capten gabriel dan co-pilot Sulaiman,dalam kondisi sehat, sementara pesawat yang mengalami kerusakan, hingga berita ini diturungkan pesawat masih parkir di bandara Aminggaru Ilaga.(Diskominfo Puncak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *