JAYAPURA-NUSANTARAPOST.ID-Jelang 1 Desember para Tokoh adat, Agama, dan Pemuda di Kabupaten Jayapura melaksanakan kegiatan Forum Diskusi yang diprakasai oleh Bapak Yanto Eluay selaku Ondofolo Sentani. Kegiatan yang dilaksanan di Pendopo Adat (Obhe) Helebhey Wabhou, Kampung Sereh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura ini bertemakan Tokoh Adat, Agama dan Pemuda Tolak HUT OPM, sekaligus memberikan pernyataan sikap menolak segala bentuk kegiatan yang bertolak belakang dengan pemerintah Republik Indonesia.
Forum diskusi dihadiri sebanyak kurang lebih 40 peserta ini diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Yanto Eluay. Dalam sambutannya Yanto mengungkapkan para orang tua kita dulu ingin Merdeka karena hasutan dari Belanda yang mengadu domba orang papua pada saat itu.
“Belanda dulu menghasut orang tua kita dan mengadu domba kita sesama orang papua, karen punya kepentingan yang mengakibatkan orang papua saling konflik yang berujung kepada penderitaan orang tua kita sendiri,” Ungkapnya.
Sekarang kita generasi penerus yang menentukan arah masa depan papua selanjutnya, sehingga harus kita tanamkan kepada anak-anak Sejarah yang benar bahwa tidak ada hari kemerdekaan bangsa papua karena itu semua buatan Belanda yang tidak mau pergi dari Tanah Papua atau Indonesia.
“Jadi, saya tegaskan bahwa tidak ada hari kemerdekaan bagsa papua dan tidak ada bendera kebangsaan papua, itu semua pembohongan yang diciptakan oleh Belanda yang mengiming-imingi orang papua pada saat itu, sekali lagi saya tegaskan kita punya Hri Kemerdekaan yaitu pada tanggal 17 Agustus,” tegas yanto.
Pada kesempatan itu juga, Ondo Atamali Bapak Septinus Ibo yang juga memberikan masukan kepada generasi muda papua mengatakan masa depan papua ada pada pemuda saat ini, untuk itu lakukan kegiatan-kegiatan yang terbaik jangan muda terpengaruh dengan hasutan yang tidak bertanggung jawab karena itu hanya merugikan diri kita sendiri.
“OPM adalah peninggalan Belanda yang tidak mau kita maju berkembang, jadi pada bulan Desember ini kita tidak boleh melakukan kegiatan yang dapat merugikan diri kita sendiri maupun orang lain,” imbuhnya.
Para pemuda juga diberikan pencerahan oleh tokoh agama yaitu Pdt. Jones Wenda, yang mengatakan sebagai generasi muda penerus bangsajangan ikut-ikutan demo, kita harus sadar pemerintah adalah wakil Allah.
‘jangan mau ditipu oleh orang-orang yang mengajak demo, tidak ada untungnya untuk kita, saya minta adik-adik tidak ikut aksi apapun yang berkaitan dengan 1 Desember,” terang Jones wenda.
Diakhir diskusi, para peserta membuat kesepakatan berupa pernyataan sikap yang kemudian di bacakan bersama, Adapun pernyataan sikap yang dibacakan yaitu:
1. Kami menolak peringatan hari ulang tahun opm (organisasi papua merdeka) tanggal 1 desember 2023, organisasi ini jelas memberontak dan terlarang, dan mengajak seluruh elemen masyarakat papua khususnya dan umumnya masyarakat indonesia untuk menolak hut opm pada tanggal 1 desember.
2. Kepada warga papua, terutama mahasiswa, untuk tidak memperingati ulang tahun opm, karena hal tersebut sama saja menjadi penghianat bangsa.
3. Opm adalah organisasi pemberontak, yang tidak setuju akan hasil pepera (penentuan pendapat rakyat) yang menyatakan bahwa rakyat papua ikut indonesia. Padahal pepera sudah terjadi 54 tahun lalu dan hasilnya juga dianggap sah oleh pengadilan internasional. Opm tidak terima dan ingin memerdekakan diri, walaupun papua adalah bekas jajahan belanda dan otomatis masuk wilayah indonesia.
4. Menolak dengan tegas kelompok separatis yang sering menyengsarakan masyarakat dan menghambat Pembangunan dan mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga negara kesatuan republik indonesia, NKRI sudah final dan papua tetap berada dalam pangkuan nkri.
5. Meminta kepada semua pihak keamanan agar dapat menindak tegas setiap adanya kelompok yang akan merayakan hut opm.
6. Papua tetap merah putih, papua NKRI, papua damai. (Redaksi)