NABIRE-NUSANTARAPOST.ID-Dalam Rangka memperingati Hari Noken Se-Dunia, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Papua Tengah menggelar Lomba Fashion Show busana rajutan kulit kayu. Acara ini bertujuan untuk membuktikan bahwa tangan-tangan kreatif para mama-mama Papua Tengah mampu menghasilkan karya yang bahkan tidak kalah dengan produk-produk fashion dunia sekaligus mengangkat harkat martabat perempuan.
Sebanyak 177 mama-mama Papua Tengah yang kebanyakan berlatar belakang pengrajin tas noken terdaftar mengikuti lomba fashion show, yang diselenggarakan di Aula Polres Nabire, Rabu (4/12/2024).
Penjabat Ketua TP-PKK Provinsi Papua Tengah, Yosina Anwar Damanik mengungkapkan noken, bukan sekedar tas anyaman biasa. Noken adalah tas tradisional khas papua yang berhasil meraih pengakuan dunia pada tanggal 4 desember 2012 ketika unesco secara resmi menetapkan sebagai warisan budaya takbenda.
“Penetapan bersejarah ini dilakukan di Paris, Prancis, oleh Arley Gill selaku sidang komite antar-pemerintah ke-7 untuk perlindungan warisan budaya takbenda. Dan noken adalah warisan leluhur kita, sebuah karya seni yang sarat akan makna dan filosofi. Noken adalah identitas kita sebagai orang papua, yang telah diwariskan dari generasi ke generasi,” katanya dalam sambutannya.
Yosina mengungkapkan proses pembuatan noken sampai kepada hasilnya mengandung makna yang tentang ketekunan, kesabaran, dan kreativitas. Maka dari itu perlu di apresiasi setinggi-tingginya bagi mama-mama Tapua Tengah yang terus melestarikan budaya ini.
“Dengan diselenggarakannya lomba fashion show busana rajutan dari kulit kayu ini, kita ingin menunjukkan bahwa noken tidak hanya berfungsi sebagai wadah untuk membawa barang, tetapi juga dapat menjadi karya fashion yang modern dan bernilai tinggi. Kita ingin membuktikan bahwa tangan-tangan kreatif para mama-mama Papua Tengah mampu menghasilkan karya yang bahkan tidak kalah dengan produk-produk fashion dunia sekaligus mengangkat harkat martabat perempuan Papua Tengah,” lugasnya.
Dalam momen ini juga, kata Yosina, diselenggarakan juga bazar noken karya anak bangsa, yang terdiri dari meja-meja dengan pertimbangan keterwakilan suku-suku di papua tengah.
“Melalui bazaar ini kami ingin memberikan kesempatan bagi para pengrajin untuk memasarkan produk nokennya dan kami pun berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan kesejahteraan para pengrajin noken,” ungkapnya.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Papua Tengah, Bidang Kemasyarakatan, SDM dan Pengembangan Otsus, Ukkas mengungkapkan noken merupakan simbol kebanggaan masyarakat Papua. Noken juga menjadi warisan budata yang menyerap makna dari keindahan maupun keunikan di Tanah Papua.
“Noken bukan sekedar tas tradisional. Ia adalah simbol kebanggaan kita, sebuah warisan budaya yang sarat makna. Noken kini bukan hanya menjadi kebanggan masyarakat Papua, tapi juga seluruh bangsa Indonesia,” ungkap Ukkas membacakan sambutan Pj Gubernur.
Ukkas menyampaikan melalui kegiatan ini banggaan melihat krativitas mama-mama Papua Tengah yang menghasilkan karya luar biasa. Dengan sentuhan mereka, noken telah berkembang menjadi sesuatu yang tidak hanya fungsional tetapi juga estetis dan bernilai ekonomi tinggi.
“Inilah bukti nyata bahwa budaya bisa menjadi kekuatan ekonomi, dan perempuan Papua adalah pilar penting dalam keberlanjutan ini.Saya juga sangat mengapresiasi penyelenggaraan bazar Noken yang menjadi bagian dari acara ini. Ini adalah kesempatan bagi para pengrajin lokal untuk memasarkan produk mereka,” lugasnya. (Redaksi)