NABIRE-NUSANTARAPOST.ID-Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Dr. Ribka Haluk S.Sos.,M.M mengawal penerbangan perdana maskapai Sriwijaya Air menuju Bandara Douw Aturure Nabire, Papua Tengah. Dalam penerbangan ini, Wamendagri Ribka Haluk didampingi Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Tengah Washington Lumban Gaol, Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena, dan sejumlah pejabat terkait. Pesawat tersebut kemudian berhasil mendarat di Bandara Douw Aturure Nabire pada, Jumat (6/12/2024) pagi.
Wamendagri Ribka Haluk diketahui menumpangi pesawat Boeing 737-500 dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Sebelum tiba di Nabire, pesawat ini lebih dulu transit di Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat Daya untuk mengangkut penumpang lainnya yang hendak menuju Bandara Douw Aturure Nabire.
Pada kesempatan dalam sambutannya, Wamendagri Ribka Haluk mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan maskapai Sriwijaya Air di Jakarta pada Selasa (3/12/2024). Langkah strategis ini bertujuan untuk memperluas akses transportasi udara di wilayah Papua Tengah, khususnya di Kabupaten Nabire.
“Sebagai tindak lanjut dari MoU tersebut, Sriwijaya Air akan mulai melayani penerbangan reguler di Bandara Nabire, meskipun kondisi landasan pacu masih dalam proses perpanjangan yang direncanakan selesai pada akhir tahun 2024,” jelasnya di ruang VIP Bandara Douw Aturure Nabire.
Dengan kondisi runway yang terbatas, operasional Sriwijaya Air akan disesuaikan, termasuk membatasi jumlah penumpang dan barang untuk memastikan keselamatan penerbangan. Maskapai ini direncanakan melayani rute strategis seperti Sorong–Nabire, Nabire–Jayapura, serta Nabire–Jakarta melalui Makassar.
“Diharapkan kehadiran Sriwijaya Air dapat memberikan dampak yang positif terhadap berbagai sektor, termasuk pariwisata, ekonomi, dan jasa, yang akan mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Papua Tengah,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, langkah ini membawa harapan besar bagi masyarakat Provinsi Papua Tengah. Selama ini, transportasi di Nabire hanya dilayani oleh satu maskapai sehingga pilihan penerbangan sangat terbatas dan berdampak pada tingginya harga tiket. Selain memberikan kemudahan transportasi, kehadiran Sriwijaya Air juga diharapkan dapat membantu distribusi komoditas pangan sehingga dapat menekan angka inflasi di daerah setempat.
Di lain sisi, dirinya mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung upaya percepatan konektivitas di Provinsi Papua Tengah, khususnya di Kabupaten Nabire dan 7 kabupaten lainnya.
“Semoga Sriwijaya Air terus berkomitmen melayani masyarakat Papua Tengah sesuai dengan motonya ‘Your Flying Partner’,” jelasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj.) Gubernur Papua Tengah Anwar Harun Damanik S.STP.,M.M mengatakan, kemudahan transportasi akan memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat, salah satunya memacu pertumbuhan ekonomi.
Hal ini termasuk dalam mendistribusikan berbagai komoditas pangan sebagai upaya mengendalikan harga di Papua Tengah. Dalam penerbangan perdana tersebut, selain membawa penumpang, Sriwijaya Air juga mengangkut sejumlah bahan pangan.
“Cabai, tomat ada satu ton kita dapat datangkan di penerbangan perdana. Hari ini akan segera kita distribusikan ke pasar-pasar dan para pedagang yang kita tunjuk sudah kita komunikasikan,” pungkasnya (Redaksi)