JAYAPURA-NUSANTARAPOST.ID-Berbagai persoalan yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Puncak Papua, dalam penyaluran dana beasiswa bagi para mahasiswa/I yang berasal dari Kabupaten Puncak, di seluruh kota studi di Indonesia, terutama terkait dengan manipulasi data mahasiswa, memaksa Kabupaten Puncak, meluncurkan satu aplikasi penyaluran beasiswa berbasis data secara elektronik, hal ini terungkap dalam pertemuan antara Bupati Puncak papua Willem Wandik,SE,M,Si dengan para mahasiswa yang dilakukan secara firtual zoom meeting,d i Jayapura, Kamis, 13 agustus.
Menurut Bupati Puncak Willem Wandik, sejak dirinya menjadi Bupati tahun 2013 lalu, salah satu program unggulan adalah menciptakan masyarakat Puncak yang cerdas,sehingga pihaknya memberikan beasiswa kepada seluruh mahasiswa asal Kabupaten Puncak, sejak semester tiga sampai dengan akhir studi atau wisuda, yang setiap tahun hampir mencapai 800-1000 lebih mahasiswa diseluruh kota studi di indonesia, yang jadi persoalan adalah manipulasi data dari oknum-oknum pengurus mahasiswa, bahkan oknum pegawai dinas penyalur beasiswa, persoalan lain juga adalah penambahkan data mahasiswa dari Kabupaten lain alias dobel, hanya karena marga sama, sehingga oknum mahasiswa bisa menerima beasiswa di Kabupaten Puncak, bisa juga menerima beasiswa di Kabupaten tetangga seperti di Kabupaten Puncak Jaya, Tolikara, Ndugama, Mimika.
“Berbagai persoalan ini, akhirnya kami berpikir untuk menciptakan aplikasi berbasis data elektronik ini, dimana data mahasiswa akan benar-benar terkoneksi dengan data penduduk, misalnya data KTP, data asal Distrik dan kampung, koneksi juga dengan perguruan tinggi, fakultas mana, jurusan mana, bahkan data semester, IPK, semua akan muncul dalam data ini, kita akan Tanya siapa nama kepala kampung, siapa nama kepala Distrik, kalau mahasiswa tidak tahu, berarti dia bukan dari Kabupaten Puncak,”ujarnya.
Lanjut Bupati, aplikasi ini juga akan sinergi dengan beberapa kabupaten tetangga, seperti Puncak Jaya, Nduga, Mimika, Nabire, sehingga mencegah mahasiswa untuk menerima dobel di Kabupaten Lain, dan yang lebih penting adalah dalam penyaluran ini juga bekerja sama dengan PT.Bank Papua, sehingga akan dikirim beasiswa langsung ke rekening kampus studi maupun ke rekening mahasiswa.
“Saya ini mantan Pengurus mahasiswa Puncak, saya pernah kuliah juga, jadi saya tahu persoalan mahasiswa, makanya kita munculkan aplikasi ini, saya jamin akan memangkas berbagai persoalan terkait manipulasi data yang dimainkan oleh oknum mahasiwa maupun staf saya, nantinya penerima beasiswa juga akan tepat waktu,”jelasnya.
Lanjut Bupati, aplikasi ini juga muncul setelah melewati berbagai persoalan yang dihadapi dalam penyaluran beasiswa sejak Kabupaten Puncak masih bergabung dengan Kabupaten Induk Puncak Jaya sejak 2001 lalu, bahkan persoalan ini masih berlanjut sampai dengan Kabupaten Puncak dimekarkan 2008 lalu, terutama terkait dengan manipulasi data, padahal pemerintah Kabupaten Puncak begitu konsen ke pendidikan, dalam setahun saja anggaran yang diberikan untuk beasiswa mencapai 15-20 Miliar dari APBD Puncak sejak dirinya menjadi Bupati 2013 lalu,yang jadi pertanyaan, kok jumlah mahasiswa yang kuliah tidak pernah berurang, malah selalu saja bertambah.
“Bahkan ada mahasiswa yang sengaja kuliah lama atau mahasiswa abadi gelar MA, hanya karena persoalan manipulasi data, isi data mahasiswa, padahal sudah tidak kuliah, sehingga aplikasi ini juga akan koneksi dengan perguruan tinggi, biaya kuliah kita bayar ke perguruan tinggi, mahasiswa tinggal kuliah saja, dengan jenjang waktu yang sudah kita sepakati,”terangnya.
Untuk itu, menurut Willem Wandik, para mahasiwa jangan kaget atau takut dengan aplikasi ini, sebab zaman sudah berubah, sudah masuk pada era digital, jadi mau tidak mau harus Pemkab Puncak juga menyesuaikan,nantinya juga aplikasi ini akan memangkas berbagai persoalan yang ada, semua demi kebaikan mahasiswa asal kabupaten Puncak.
“kita masih tetap akan sosialisasi akan ketemu lagi yang kedua kali,saya harapkan para pengurus mahasiwa untuk bantu kami soal data mahasiwa,harus jujur,ketika ada tim atau konsultan kami yang akan imput data,semua demi mahasiswa juga,”harapnya.
Sementara itu, dalam dialog dengan para mahasiswa, ada muncul beberapa masukan dari para mahasiwa, salah satunya adalah para mahasiswa berharap ada pengawasan maupun tim dari pemerintah Kabupaten Puncak, yang turun ke setiap kota studi untuk mendata mahasiswa, sehingga data benar-benar valid, selain itu, ada juga mendorong pembangunan asrama di Kabupaten Nabire maupun diluar Papua.
Untuk diketahui, pemerintah Kabupaten Puncak sudah membangun asrama mahasiwa, di Kota studi Jayapura, Manokwari, menado, direncanakan akan diresmikan juga pembangunan Asrama di Kota studi Menado.(Diskominfo Puncak)