JAYAPURA-NUSANTARAPOST.ID-Kepala Adat Suku Biak, Drs. Yulius Yunus Komisba Mandobondibo mengakui Bahwa DOB sebenarnya bukan hanya menjadi keinginan, namun sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat adat di kabupaten Biak.
Menurut Yulius, Karena didalam UU 1945 juga sudah dijelaskan bahwa wilayah kita ini dibagi atas wilayah besar dan wilayah kecil. Yang dimaksud disini adalah otonomi daerah baru dan OTSUS itu sendiri.
‘’Dengan adanya DOB ini akan berdampak kepada masyarakat dimana akan membuka lapangan kerja, membuka akses Yang lebih baik lagi dalam dunia pendidikan dan kesehatan dan yang lain sebagainya yang berujung kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat,’’Ujar Yulius.
Lanjutnya, KAMI dari lembaga adat menyatakan bahwa sudah seharusnya pemerintah untuk merealisasikan Daerah Otonomi Baru di Papua, begitu juga lebih khususnya dengan provinsi Kepulauan Papua Utara yang akan berkedudukan di Biak nantinya.
‘’DOB tentunya kami menyambutnya dengan baik, kalau ada pihak atau kelompok yang menolaknya itu hanya sebagai hiasan demokrasi saja. Intinya DOB dan OTSUS itu sangat perlu dan memberikan ruang gerak yang memberikan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas,’’ jelasnya.
Ia juga menyinggung soal rencana aksi demo 10 Mei besok menolak DOB dan Otsus, menurutnya, DOB ini dapat memberikan peluang bagi anak-anak muda atau generasi penerus.
‘’Apa yang diperjuangkan ini sebenarnya demi kepentingan anak cucu nantinya, jadi kalau ada rencana aksi demo pada tanggal 10 Mei nanti itu maksud dn tujuannya apa?’’ Katanya.
Sebagai pimpinan Lembaga Adat Suku Biak, saya mewakili masyarakat kami menyatakan Lembaga Masyarakat Adat Biak mendukung penuh program pemerintah terutama DOB untuk Provinsi Kepulauan Papua Utara atau KPU yang mencakup wilayah Saireri.
Tidak ada komitmen lain atau ban serep lain, hanya mendukung DOB dan OTSUS, disini juga ingin saya sampaikan kepada Kopimda tangkap saja pilar-pilar dari pihak yang akan melakukan demo, dari pada membawa orang-orang yang tidak tau apa-apa kemudian terjadi tindakan brutal yang berakibat terhadap masyarakat nantinya.
Saya juga sudah menegaskan kepada seluruh masyarakat saya untuk tidak ikut serta dalam aksi 10 Mei nanti yang tujuannya menolak DOB dàn OTSUS karena kita sudah memperjuangkan DOB ini bukan baru kemaren tetapi sudah dari tahun 2004, dan kami ucapkan terima kasih kepada negara sudah memutuskan adanya DOB di wilayah Papua.(redaksi)