BOGOR-NUSANTARAPOST.ID-Potensi pengembangan ikan lele di Kabupaten Puncak cukup besar, sayangnya sampai saat ini produktivitasnya masih rendah, dikarenakan sebagian masyarakat belum mampu untuk membudidyakan ikan lele secara profesional, hal tersebut membuat Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Puncak, menggelar pelatihan budidaya ikan lele, dengan membawa 12 orang perwakilan dari kelompok budidaya ikan lele asal Kabupaten Puncak mengikuti pelatihan budidaya ikan lele di Kabupaten Bogor, sejak Kamis, 28 juli, pelatihan ini sendiri direncanakan akan berlangsung selama seminggu.
Lokasi yang dipilih sebagai tempat pelatihan di petani perikanan budidaya ikan lele milik Abba hasarudin dikampung sukabirus, Kecamatan Megabendung, yang paling terkenal dengan budidaya ikan lele Sangkuriangnya, lele sangkuriung sendiri merupakan hasil perkawinan pertama kali oleh Abba hasarudin, sehingga dirinya yang sendiri langsung memberikan pelatihan, karena sudah profesional dalam bidang pengembangbiakan lele sangkuriang yang terkenal di Indonesia bahkan sampai ke mancanegara.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Puncak ibu Dasin Kogoya,SE,MM mengatakan pelatihan ikan lele bagi perwakilan keolompok tani asal Kabupaten Puncak ini, merupakan program dari Dinas yang dipimpimnya tersebut guna mendukung visi dan misi Bupati dan wakil Bupati Puncak yaitu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, dengan memanfaatkan potensi-potensi lokal yang ada di Kabupaten Puncak, salah satunya adalah budidaya ikan lele.
“Sebenarnya pelatihan ini dijayapura tapi dari dinas kami ambil kebijakan membawah kelompok tani ini mereka langsung ke Bogor dengan dana yang mepet, langsung ke lokasi yang tepat, dengan harapan para petani mereka mendapatakan ilmu yang tepat untuk dibawah pulang,”tambahnya.
Lanjutnya, selama ini dari Dinas pertanian dan Perkebunan Kabupaten Puncak sudah membagikan bibit ikan lele kepada para kepompok tani untuk membudidayakan ikan lele, namun dalam perjalannya, tidak berkembang, karena minim pengetahuan soal budidaya ikan lele, sehingga Dinas mencoba dengan cara baru, yaitu menghadirkan para kelompok tani ini langsung belajar ke Bogor.
Kata Dasin, selama seminggu di Bogor, para peserta akan menerima pelatihan terkait dengan materi bididaya ikan lele Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) perkawainan, penetasan telur, pemeliharaan larva/benih dalam lingkungan terkontrol, melalui penerapan teknologi yang tepat, sehingga tingkat keberhasilan budidaya ikan di cuaca di ilaga, benar-benar berkembang.
“Selama ini untuk memenuhi kebutuhan ikan biasanya warga ambil dari nabire dan Timika, dan itu biasanya harga mahal, karena semua dengan pesawat saja, makanya kami mencoba mengembangkan budidaya ikan lele, karena potensi memang ada di Kabupaten Puncak, hanya kelompok-kelompok tani yang belum mengelola dengan baik,nah, setelah mereka ikut pelagtihan, kita berharap mereka bisa kembangkan budidaya ikan lele di Puncak, sebab target kami di tahun 2023, kita sendiri yang sediakan ikan lele,bisa dijual di pasar Ilaga dan sekitarnya, mendapatkan tambahan pendapatan ekonomi,”ungkap Dasin Kogoya.
Salah satu peserta Wainus Tabuni menyambut baik pelatihan ini, dirinya mengatakan akan siap mengembangkan ikan lele di Kabupaten Puncak, apalagi waktu panennya juga cukup cepat hanya sebulan.
“Program ini sangat tepat,banyak hal baru yang kami temui di sini,kami akan pulang dan kembangkan di Kabupaten Puncak,secepatnya,apalagi pengembangbiakan ikan leleh, siklusnya sampai dengan panen hanya butuh waktu 3-4 bulan, cukup cepat bisa lakukan di Puncak,”tuturnya.(humas Pemkab)