JAYAPURA-NUSANTARAPOST.ID-Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Papua, Ronald Antonio mendukung penuh permintaan Presiden Jokowi untuk menghentikan ekspor bahan mentah sebagai bagian dari upaya hilirisasi industri.
Hal ini disampaikan Jokowi saat menggelar pertemuan bersama KADIN Indonesia dan KADIN Provinsi di Anjungan Riau, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Selasa (23/8/2022).
Arahan Presiden Jokowi ini pun disambut positif Ketua Umum KADIN Provinsi Papua, Ronald Antonio Bonai yang turut hadir dalam kegiatan itu.
“Saya mendukung penuh arahan Presiden Jokowi yang tak ingin lagi ada ekspor bahan mentah. Hal ini sebagai bagian dari upaya hilirisasi industri sehingga bahan mentah dapat dimanfaatkan menjadi produk lanjutan yang punya nilai tambah,” kata Ronald.
Sementara itu, Ronald menyebutkan dalam pertemuan itu Presiden juga meminta KADIN memperhatikan pengembangan UMKM di daerah agar naik kelas dan bertumbuh dengan memanfaatkan ekosistem digital dan mendukung ketahanan pangan nasional.
“Terkait ketahanan pangan, pemerintah sebenarnya tidak perlu khawatir dengan kelangkaan gandum yang menjadi bahan baku tepung, karena di Papua memiliki 5,2 juta hektar hutan sagu. Ini potensi yang sangat besar untuk mendukung ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Karena itu, Ronald mengharapkan dukungan pemerintah dan pihak lainnya untuk mendorong investor masuk ke Papua dan membangun pabrik untuk pengolahan hutan sagu produksi.
“Kami KADIN Papua pun akan berkoordinasi dengan KADIN Indonesia untuk mencari investor. Dengan luas hutan sagu di Papua yang begitu besar, kami rasa Papua siap untuk mengantisipasi kelangkaan gandum ini,” tegasnya.
Di samping itu, Ronald menyebutkan, saat ini sudah ada 10.000 hektar lahan jagung yang sedang dipersiapkan dan dibuka oleh Kementerian PUPR.
“Lokasinya ada di Kabupaten Keerom Papua, sekarang sedang dalam tahap land clearing, ini bagian dari program pemerintah untuk membuka lahan jagung di Papua,” tutur dia.
Sementara itu, Ronald menyatakan kehadiran Presiden Jokowi pada acara pertemuan dengan KADIN Indonesia dan Provinsi itu sekaligus menegaskan bahwa KADIN hanya satu yakni yang dikomandani Arsjad Rasjid.
“Jadi tidak ada KADIN yang lain lagi. Dengan begitu KADIN di daerah pun demikian cuma satu yang berada dibawah komando Ketua KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid dan diakui oleh pemeirntah,” tandasnya. (redaksi)