Pasien Positif Covid-19 di Papua Menjadi 89 Orang, 3 Kasus Baru di Nabire

JAYAPURA-NUSANTARAPOST.ID-Kasus positif Covid-19 kembali bertambah di Papua pada Jumat (17/4) malam. Dari sembilan kasus baru, tiga di antaranya merupakan kasus pertama yang terjadi di Kabupaten Nabire.

“Data perkembangan Covid-19 hingga 19.00 WIT, Jumat 17 April 2020. Jumlah postif Covid-19 bertambah hingga  89 kasus. Kasus baru berjumlah sembilan, termasuk tiga kasus pertama di Kabupaten Nabire,” kata Juru Bicara Satgas Pengendalian, Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Papua, dr Silwanus Sumule kepada wartawan melalui aplikasi Zoom, Jumat malam.

Selain kasus pertama di Kabupaten Nabire, enam  kasus baru lainnya merupakan penambahan di Kabupaten Jayapura sebanyak tiga kasus, Kota Jayapura sebanyak satu kasus dan Mimika sebanyak dua kasus.

“Setelah tambahan Kabupaten Nabire, maka daerah terjangkit Covid-19 menjadi sembilan daerah di Papua,” tuturnya.

Berdasarkan data Covid-19 Papua, total 89 kasus positif kumulatif, 63 pasien masih dalam perawatan, 19 pasien sembuh dan tujuh lainnya meninggal dunia.  Sementara sampel Lab yang diperiksa mencapai 390.

Kasus tertinggi masih terjadi di Kota Jayapura dengan jumlah 26 kasus, 16 pasien dirawat, tujuh sembuh dan tiga meninggal dunia. Mimika 24 kasus positif, 17 pasien dirawat, empat sembuh dan empat lainnya meninggal dunia.

Kabupaten Jayapura sendiri mencapai 17 kasus positif, 12 pasien dirawat, empat sembuh dan satu meninggal. Merauke mencapai 9 kasus, lima pasien dirawat, dan empat sembuh, sedangkan Keerom ditemukan empat kasus positif dan masih dalam perawatan seluruhnya.

“Sarmi masih tetap tiga kasus positif, dan masih dirawat, demikian juga Mamberamo Tengah satu kasus positif dan masih dirawat, termasuk Jayawijaya dua kasus positif. Sementara Nabire ini kasus pertama tiga kasus dan dalam perawatan,” terang Sumule.

Sumule berharap masyarakat sebagai garda terdepan dapat mencegah penyebaran Covid-19. “Kami terus memberikan dukungan doa dan semangat bagi seluruh tenaga kesehatan yang berjuang merawat pasien positif dan PDP,” pungkasnya. (redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed