JAYAPURA-NUSANTARAPOST.ID-Diduga tak puas dengan hasil seleksi CPNS, ratusan para pencari kerja, Kamis (10/1), sekitar pukul 15.30 WIT, melakukan aksi pengrusakan dan pembakaran kantor Dinas tenaga kerja, Kabupaten Keerom, tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, dan situasi telah dikendalikan aparat keamanan.
Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw yang dikonfirmasi via seluler, mengaku, kejadian pembakaran tersebut terjadi sekira pukul 15.30 WIT, dimana saat itu para pencari kerja yang tidak puas dengan hasil seleksi CPNS, melakukan pengrusakan dan pembakaran pada kantor pemerintahan di Kabupaten Keerom.
“Tadi sekitar jam 15.30, dilakukan oleh warga masyarakat, terutama para pencari kerja, yang tidak menerima keputusan, pengunguman di website, yang marah, awalnya mereka melakukan pelemparan, dan berhasil dipukul mundur Polres, namun mereka kemudian melakukan pembakaran, diperkirakan massa sekitar ratusan orang,” ujarnya
Kapolda juga menyesalkan terjadinya insiden pembakaran kantor pemerintahan tersebut¸ pasalnya hasil CPNS di Kabupaten Keerom sudah sesuai kuota yakni 80 untuk orang asli Papua, namun ada bidang tertentu yang membutuhkan keahlian khusus.
“Cpns itu sudah 80 persen diberikan kepada warga asli OAP di keerom, hanya saja untuk penerimaan perawat, guru ,dokter, sebagaimana kita tahu kan, bagian bidang penerimaan yang membutuhkan keahlian, kualifikasi tertentu, itu nampaknya yang mereka tidak terima, mereka mau semua harus dipenuhi orang asli Papua,” ujar Kapolda
Mantan Kapolda Papua Barat ini, menegaskan akan memproses hukum para pelaku yang terlibat dalam insiden pembakaran tersebut, sebab mereka tidak semestinya melakukan pembakaran terhadap kantor Pemerintah yang telah dibangun dengan uang rakyat.
“Saya juga ikut menyesali dan prihatin, atas kejadian-kejadian seperti itu, main bakar, main bakar, apa maksud mereka, kami akan tetap proses hukum, untuk mencari para pelaku, kan tidak boleh, ini kan dibangun dengan uang rakyat, kalau ada 1, 2 orang punya kepentingan bicara, ikutilah proses jangan memaksa kehendak terus,” tandas Kapolda
Untuk mengusut kasus tersebut, Kapolda telah mengutus Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Mathius Fachiri untuk turun ke lokasi kejadian, dan berkoordinasi dengan Polres Keerom, untuk mencari para pelaku baik yang melakukan pengrusakan maupun pembakaran.
“Yang kita cari adalah para pelaku yang merusak dan pembakaran, dan kemudian kita akan cari, siapa yang menyulut sehingga masyarakat marah dan melakukan pembakaran, sekarang Wakapolda dan pejabat utama, sudah ke tkp,” tandasnya
Sementara itu, Pjs Bupati Keerom, Ridwan Rumasukun yang dikonfirmasi mengaku, kantor yang dibakar oleh warga adalah aula kantor badan perbatasan Kabupaten Keerom, dan aksi tersebut dilakukan oleh para pencari kerja yang tidak lolos seleski CPNS.
“Aula kantor perbatasan di Keerom, sudah aman, itu aksi dari CPNS yang tidak lolos, ini kan harus diumumkan biar mereka juga puas, Itu aulanya saja, bukan kantor bupati, kita serahkan ke aparat kemananan dulu, baru kita bicarakan, forkompimda kumpul untuk kita bahas, tidak bisa semua diterima, kan kuota terbatas,” ujar Rumasukun. (redaksi)