Belasan Anak Terserang Penyakit Campak Morbili, Pemda Puncak Tetapkan Status KLB

BERITA UTAMA501 Dilihat

ILAGA-NUSANTARAPOST.ID-Sekitar 11 anak masih dirawat di RSUD Ilaga, karena terkena penyakit campak Morbili, hal tersebut, Membuat Bupati Puncak, Provinsi papua tengah, Willem Wandik,SE.M.Si,datang ke RSUD Ilaga, dalam rangka melihat secara langsung kondisi penanganan terhadap para pasien campak Morbili. dalam kunjungan tersebut, Bupati didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak Demus Wonda dan Dirut RSUD ilaga Ibu. Elpina Kogoya, Kamis,2 Maret, kemarin.

Bupati Puncak Willem Wandik pun langsung memerintahkan kepada jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak,untuk segera mengambil langkah-langkah penanganan lebih serius, sehingga penyakit campak ini jangan meluas, karena penyakit campak kini sudah dinaikan status menjadi Kejadian Luar biasa (KLB).

“Tadi saya sudah cek ke rumah sakit, dan cek kondisi pasien, berapa jumlah pasien, dan penanganan bagaimana, karena ini sudah KLB, sehingga perlu ada penanganan serius, dan memang kepala Dinas sudah langsung membentuk tim untuk menangani kasus campak ini,”ungkap Bupati.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak Demus Wonda, menjelaskan secara umum,di kabupaten Puncak, saat ini pendemi KLB campak morbili, awalnya ditemukan 1 dari Distrik Beoga, salah satu Distrik yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Intan Jaya.

“Pasien tersebut, kemudian diambil tindakan di Puskemas Beoga, dan sudah sembuh, kami suru pulang, kemudian ada 4 kasus yang dirawat di Puskemas Ilaga, mereka ini datang dari daerah-daerah di pinggiran Kota Ilaga, dan sudah dirawat dan sudah sembuh, dan sementara yang di rumah sakit Ilaga, yang ditangani sampai saat ini, ada 11 kasus,dan 3 kasus sudah sembuh, sehingga jumlah yang dirawat ada 8 pasien sampai saat ini,”ungkapnya.

Lanjutnya, sesuai dengan arahan Bupati, maka pihaknya sudah rapat, dan sudah membentuk tim yang akan turun ke lapangan,terutama di 8 Distrik Induk, untuk melakukan sosialisasi dan penanganan terhadap kasus-kasus campak ini, Namun marena kondisi keamanan tidak memukinkan, maka pihaknya akan sampaikan lewat gereja, minta bantuan para hamba Tuhan agar mengumumkan di hari minggu, agar anak-anak usia 9 bulan sampai dengan 6 tahun agar orang tua membawa ke pos atau puskemas yagn sudah disiapkan, agar tenaga kesehatan bisa lakukan imunikasi dan penanganan kepada pasien jika ditemuka lagi ada yang terkena penyakit campak.

“Sampai saat ini kami sudah siap logitik dan pendukung,untuk membantu petugas dalam melakukan vaksinasi dan penaganan kepada pasien jika ditemukan di lapangan, mereka sudah siap,termasuk juga sosialisasi kepada masyrakat,sehingga KLB campak ini ini bisa segera ditekan,”tambahnya.

Demus Wonda menjelaskan,penyebab jadi KLB, bukan saja di Kabupaten Puncak saja, namun muncul juga di tujuh Kabupaten yang berada di Wilayah Provinsi Papua tengah, ada di Nabire,Deyai,Dogiyai, Puncak Jaya, Timika,dan intan Jaya.

Khusus di Puncak,sendiri, ini juga kerena imunisasi tidak berjalan dengan maksimal,pada tahun 2021,sebab ada pendemi corona ditambah lagi dengan situasi keamanan hingga saat ini di Kabupaten Puncak, yang kurang kondusif,dan dari data yang ada,pasien yang terkena penyakit campak morbili ini, paling banyak datangnya dari daerah-daerah yang berada di zona merah yang keamanan tidak kondusif,sehingga ibu-ibu tidak sempak melakukan imunisasi.

“Penyebab KLB campak morbili ini, karena ibu-ibu tidak rajin imunisasi,sejak mengandung hingga melahirkan,padahal harusnya mereka imunisasi lengkap, terutama saat program Imunisasi  BIAS (bulan imunusasi anak sekolah),pasti terhindar dari penyakit campak,”jelasnya.(humas Puncak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *