JAYAPURA-NUSANTARAPOST.ID-Guna menekan laju Inflasi, Pj Gubernur Papua Bersama Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Atau TP PKK Provinsi Papua Melaksanakan Panen Sekaligus Penanaman Bibit Cabai di Arso 9 Kabupaten Keerom. Selasa 20/02
Panen Cabai Sekaligus Penanaman Kembali Bibit Cabai Ini Berlangsung Di Arso 9 Kampung Intaimelyan, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom, Papua. Kegiatan Tersebut Kerja Sama Antara Dinas Pertanian Dan Pangan Provinsi Papua Dengan Tim Penggerak Pkk Papua.
Berdasarkan Data Dinas Pertanian Dan Pangan Provinsi Papua Di Keerom Sendiri Cabai Rawit Yang Akan Dipanen Sebanyak 21 Hektar Cabai Besar Dan Keriting, Dimana Produksi Yang Diperkirakan 95 Ton Cabai Rawit, Cabai Besar 70 Ton.
Sementara Itu Pj Ketua TP PKK Papua, Linda Onibala Mengatakan Tanaman Yang Dipanen Dan Juga Ditanami Tersebut Merupakan Kerja Sama Antara TP PKK Provinsi Papua Dengan Dinas Pertanian Provinsi Papua Sebagai Salah Satu Langkah Untuk Membantu Pemerintah Dalam Menekan Inflasi.
‘’Daerah lainnya kami berencana di 8 kabupaten dan 1 kota, namun saat ini kami masih fokus ke Kabupaten Keerom khususnya di Arso, jadi kami punya binaan di Arso itu di Arso 9 ,10 dan 13. Ini ada satu hektar namun masih ada lagi 1 hektar yang sudah di siapkan dan selanjutnya ada di 20 hektar. Jadi stok cabai sampai bulan Ramadhan di jamin aman,’’ Katanya
Sedangkan Pj Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun Mengatakan, Panen Cabai Ini Akan Dilakukan Di 8 Kabupaten Dan 1 Kota, Namun Saat Ini Masih Di Fokuskan Ke Kabupaten Keerom Khususnya Di Arso.
‘’Semoga dengan panen ini buat harga di pasar itu relatif stabil, nanti ada beberapa yang kami bantu seperti di alcon untuk penyiraman tanaman dan multi faktor atau pengelolaan tanah 1 atau 2 haru kami serahkan,”tegasnya
Lanjut Ridwan, Diharapkan Dengan Panen Ini Bisa Membuat Harga Di Pasar Stabil, Pihaknya Juga Akan Membantu Satu Alat Alcon Untuk Penyiraman Tanaman Dan Multi Faktor.
Ke Depan Pemprov Papua Nantinya Akan Memberikan Subsidi Agar Memutus Rantai Distribusi Sehingga Harganya Bisa Terjangkau.
‘’Dari sini harganya Rp 25 ribu ternyata di pasar 100 ribu, maka kita beli disni Rp 35-45/kilo disini kita langsung bawa ke pasar dengan begitu harga cabai bisa stabil di pasar. Sehingga memutus rantai distribusi agar harga bisa dijangkau,” tutupnya. (redaksi)