Satgas Damai Cartenz Evakuasi Jenazah Joni Hendra Wujud Kepedulian dan Perlindungan Terhadap Warga Sipil Korban Kekerasan

Timika, Papua — Negara kembali menunjukkan keberpihakannya kepada rakyat kecil melalui evakuasi kemanusiaan terhadap jenazah Joni Hendra, seorang warga sipil yang menjadi korban penembakan di Intan Jaya. Almarhum yang dikenal sehari-hari sebagai pedagang di Kompleks Kios Wandoga, Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, dievakuasi dengan penuh penghormatan oleh berbagai unsur, termasuk aparat keamanan yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz.

Evakuasi dilakukan pada Sabtu, 26 Juli 2025, dimulai pukul 07.30 WIT dari Sugapa, Intan Jaya, dan tiba di Bandara Mozes Kilangin, Timika pada pukul 08.30 WIT. Setelah itu, jenazah dibawa ke RSUD Mimika untuk pemeriksaan dan penanganan lanjutan, sebelum akhirnya diterbangkan ke kampung halamannya di Kampung Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, untuk dimakamkan bersama keluarga tercinta pada pukul 11.00 WIT.

Evakuasi ini tidak hanya mencerminkan respons cepat terhadap tragedi yang dialami warga sipil, tetapi juga menjadi wujud nyata solidaritas dan kehadiran negara dalam kondisi krisis. Aparat gabungan yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz, bekerja lintas sektor untuk memastikan jenazah korban mendapatkan penanganan yang layak dan diberangkatkan dengan penuh hormat.

Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa operasi keamanan di Papua bukan sekadar menjaga ketertiban, tetapi juga menjamin bahwa setiap warga sipil mendapatkan keadilan dan perlindungan.

“Kami memahami bahwa konflik ini menyisakan luka mendalam bagi masyarakat. Kehilangan warga sipil seperti almarhum Joni Hendra adalah tragedi kemanusiaan yang tak bisa dibiarkan. Oleh karena itu, kami pastikan para pelaku penembakan akan dikejar dan diproses secara hukum sesuai aturan yang berlaku,” ujar Brigjen Faizal, didampingi Wakaops Damai Cartenz, Kombes Pol Adharma Sinaga, S.I.K., M.Hum.

Lebih lanjut, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., menegaskan bahwa negara terus hadir dan tidak tinggal diam terhadap penderitaan masyarakat sipil. Ia menekankan pentingnya menjaga suasana damai serta tidak terprovokasi oleh kelompok yang ingin memecah belah persatuan.

“Kami terus berkomitmen untuk menjaga transparansi dan menjamin rasa aman bagi masyarakat Papua. Kami juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah terpancing oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Mari kita bangun Papua dalam damai, bersama-sama,” tegas Kombes Yusuf.

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa konflik yang berkepanjangan bukan hanya soal politik atau keamanan, tetapi juga soal nyawa, air mata, dan keluarga yang kehilangan. Dengan evakuasi yang berjalan lancar dan penuh penghormatan, negara melalui Satgas Damai Cartenz menunjukkan bahwa Papua bukan hanya medan tugas, tetapi juga tanah air yang harus dirawat dengan kasih, bukan kekerasan.

Evakuasi Joni Hendra bukan akhir, tapi bagian dari tekad bersama untuk menghadirkan keadilan, kedamaian, dan rasa kemanusiaan yang setara bagi seluruh anak bangsa, dari Sabang sampai Merauke, dari Timika hingga Pesisir Selatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed